Novel (part 1) - Pengkhianat yang Berkhianat



Pengkhianat yang Berkhianat


“Bangun jo!!” gue membangunkan teman sebangku gue yang ketiduran di kursinya.

“Apaan sih lo? gue lagi nyenyak gini!”

“Coba liat itu yang ditulis Pak Sandi di depan!”

“Apaan emang?” Bejo mengalihkan pandangannya ke papan tulis, dan sontak ia kaget.

“Lo liat kan?? Gimana nih?? bisa gawat ceritanyaa!!!”

Bejo hanya terdiam melihat tulisan yang terdapat di papan tulis tanpa menjawab sedikitpun.

***

“Sialan ngapain tu guru kampret nulis gituan di papan tulis!” Bejo berkata sambil menyalakan laptopnya.

“Tau nih, bangsat tuh orang. Cari gara-gara aja dia.” gue menyalakan PC yang ada di kostan gue ama Bejo, dan gue buka jejaring sosial untuk cari tau apa hubungannya Pak Sandi dengan semua ini.

“Ah ketemu!! Jo kesini jo cepetan, gue nemuin sesuatu nih.”

“Apaan?”

“Coba lo liat foto ini. Itu kan Pak Sandi dengan Mila!! Kenapa dia bisa sedekat itu?? Bisa gawat kalo dia sampai tau.” Bejo memukul meja makan dengan kesalnya.

“Kita harus segera selesaikan masalah ini, sebelum semua terbongkar!!”

“YA!! Siapapun yang tahu hal ini harus tutup mulut, atau mati!”

“Tunggu, kita harus hati-hati. Mungkin Pak Sandi sengaja ngelakuin hal itu supaya kita panik terus orang-orang bakalan curiga ke kita.”

“Bener juga, baik kita coba tenang dulu sambil pikirin cara beresin ini semua.”

“Oke kalau gitu kita minta bantuan Andi sama Reyna aja.”

“Boleh juga. Sekarang kita santai aja, kita lanjutin besok sama mereka.”

Gue langsung menyandarkan diri di kursi tempat gue duduk, dan mencoba untuk tenang menghadapi semua ini. “Tenang rif, semua bakalan baik-baik aja” gue mencoba menenangkan hati gue sendiri yang mulai gelisah.

to be continued....

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Copyright © / Diksi Gue (Ridwan)

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger