Novel (part 2) - Pengkhianat yang Berkhianat



Teng.. bel sekolah berbunyi gue dan Bejo pun bergegas keluar kelas untuk bertemu Andi dan Reyna.

“Jo, mana mereka? Lama amat sih.”

“Santai, bentar lagi dateng.”



Dua puluh menit sudah kita menunggu mereka, dan akhirnya gue melihat Reyna datang, tapi dia sendirian tanpa ditemani Andi.



“Oy.. jo, rif sorry gue  telat tadi lupa gue haha.” Dengan tenangnya dia menyapa kita berdua.

“Ah lo kebiasaan rey, payah!”

“Iya bener tuh kata Bejo, payah. Ngomong-ngomong mana Andi?”

“Dia ga masuk hari ini, gatau kenapa dia ga ngasih kabar ke gue.” Reyna ikut duduk di samping gue, dan membuka catatannya yang selalu dia pakai untuk menulis hal penting yang kami diskusikan.

“Okey, jadi ada apa kalian manggil gue kesini?” Reyna membuka diskusi kami.

“Jadi gini rey, ternyata Pak Sandi udah tau tentang kita.” gue jawab dengan berbisik pada Reyna.

“Tau darimana? Mana buktinya? Jangan ngarang kalian!”

“Iya rey, kemaren Gue juga liat Pak Sandi Nulis Inisial kita berempat di papan tulis!” Bejo sedikit panik meyakinkan Reyna agar percaya.

“Oh jadi begitu, terus sekarang kita mau gimana nih?”

“Kita harus nyusun rencana buat menjebak Pak Sandi supaya dia ga bergerak lebih jauh lagi. Gimana menurut kalian jo, rey?”

“Oke gue setuju”

“Gue juga setuju, tapi gimana nasib si Andi nih. Ga tega gue di di tinggalin. Apa kita harus kerumahnya aja?” usul Reyna.

“Okelah sekarang kita kesana aja dulu, ga enak kalau cuma kita bertiga.” gue berdiri dan disusul oleh Reyna dan Bejo.



Kami pun segera pergi ke rumah Andi yang lumayan jauh dari sekolah dengan menggunakan angkutan umum.

***

“Buruan bang, pake ngetem segala ah.”

“Iya sebentar dek, sabar.”



Kita bertiga mulai kesal, tapi apa daya kita ga bisa memarahi supir angkot ini. Sekitar setengah jam kami pun sampai di depan rumah Andi”

“Kiri bang.” Reyna pun turun paling awal dari angkot dan membayar ongkosnya.

“Asik lo yang traktir ya? Hehe” Bejo menggoda Reyna sambil cengengesan.

“Ah elu kebiasaan Jo haha..” gue cuma tertawa ngeliat mereka.

Baru kita mau membuka pagar, tiba tiba Andi keluar.

to be continued...

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Copyright © / Diksi Gue (Ridwan)

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger